Laman

Selasa, 28 April 2015

Racun Ular

Racun Ular


Gigitan Ular


Gigitan Ular
 adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh gigitan ular berbisa. secara garis besar ular berbisa dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok yaitu : Colubridae (Mangroce cat snake, Boiga dendronphilia dan lain-lain) Elapidae (King cobra, Blue coral snake, Sumatran spitting cobra, dan lain-lain), Viperidae (Borneo green pit viper, Sumatran pit viper, dan lain-lain).

Gambaran Klinis Gigitan Ular



  • Umumnya gigitan ular tidak beracun, misalnya ular air dan hanya memerlukan tata laksana sederhana. namun bila jenis ular tidak diketahui maka sebaiknya dilakukan upaya pencegahan dengan serum anti bisa ular Polivalen.
  • Kemungkinan ini dicurigai bila ada riwayat digigit ular.
  • Penderita mungkin ; tampak kebiruan, Pingsan, Lumpuh atau sesak nafas
Efek yang ditimbulkan akibat gigitan ular dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

1. Efek Lokal

Beberapa spesies seperti coral snakes, krait akan memberikan efek yang agak sulit dideteksi dan hanya bersifat minor tetapi beberapa spesies, gigitannya dapat menghasilkan efek yang cukup besar seperti; bengkak, melepuh, perdarahan dan memar sampai nekrosis. yang mesti diwaspadai adalah terjadinya syok hipovolemik sekunder yang diakibatkan oleh berpindahnya cairan vaskuler ke jaringan akibat efek sistemik bisa ular tersebut.

2. Efek Sistemik

Gigitan ular ini akan menghasilkan efek yang non spesifik seperti : nyeri kepala. mual muntah, nyeri perut, diare sampai pasien menjadi kolaps. Gejala yang ditemukan seperti ini sebagai tanda bahaya bagi petugas kesehatan untuk memberi pertolongan segera.

3. Efek Sistemik Spesifik

Efek sistemik spesifik dapat dibagi berdasarkan.
  • Koagulopati, beberapa spesies ular dapat menyebabkan terjadinya koagulopati. Tanda klinis yang dapat ditemukan adalah keluarnya darah dari gusi dan bila berkembang akan menimbulkan hematuria, haematomesis, melena dan batuk berdarah.
  • Neurotoksik, Gigitan ular ini dapat menyebabkan terjadinya flaccid paralysis. ini biasanya berbahaya bila terjadi paralisis pada pernafasan. biasanya tanda-tanda yang pertama kali dijumpai adalah pada saraf kranial seperti ptosis, oftalmoplegia progresif bila tidak mendapatkan antivenom akan terjadi kelemahan anggota tubuh dan paralis pernafasan. Biasanya full paralysis akan memakan waktu +12 jam, pada beberapa kasus biasanya menjadi lebih cepat, 3 jam setelah gigitan.
  • Miotoksisitas, ini akan ditemukan bila seseorang diserang atau digigit oleh ular laut. Ular berada didaratan biasanya tidak ada yang menyebabkan miotoksisitas berat. Gejala dan tanda adalah nyeri otot, terderness, mioglobinuria dan berpotensi untuk terjadinya gagal ginjal, hiperkalemia dan kardiotoksisitas.

Diagnosis Gigitan Ular

Adanya riwayat gigitan ular disertai gejala/ tanda gigitan ular berbisa baik berupa efek lokal (tempat gigitan) maupun efek sistemik dan efek sistemik spesifik.

Pertolongan pertama pada gigitan ular :
Bila yang digigit anggota badan, gunakan tali putar silang disebelah atas luka. Putar  tali sedemikian kencang sampai denyut nadi di ujung angoota hampir tak teraba. Ikatan dikendorkan tiap 15 menit selama 1 menit.

Jika gigitan ular terjadi dalam waktu kurang dari setengan jam, buatlah sayatan silang ditempat gigitan ular sampai darah keluar dan sedotlah dengan alat penyedot, jangansekali-sekali dengan mulut.

Bila tersedia, suntiklah serum Anti bisa Ular (ABU) polivalen i.v dan disekitar luka.

ATS dan penisilin procain 900.000 IU dapat dipertimbangkan sebagai profilaksis. Bila ditimbulkan gejala umum seperti syok, lumpuh dan sesak nafas penderita harus segera rujuk ke rumah sakit terdekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar