Laman

Selasa, 28 April 2015

Penyakit Filariasis

Penyakit Filariasis

Penyakit Filariasis
Penyakit Filariasis atau Kaki Gajah

Penyakit Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah penyakit menular kronik yang disebabkan oleh sumbatan cacing filaria di kelenjar /  saluran getah bening. Hal ini dapat berdampak gejala klinis akut berupa demam berulang, radang kelenjar / saluran getah bening, edema dan gejala kronik berupa elefantiasis.

Di Indonesia ditemukan 3 spesies cacing filaria, yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi serta Brugia timori yang masing-masing sebagai penyebab filariasis bancrofti, filariasis malayi dan filariasis timori. Beragam spesies nyamuk dapat berperan sebagai penular (vektor) penyakit tersebut.

Cara Penularan Penyakit Filariasis

Seseorang tertular Penyakit filarisis bila digigit nyamuk yang mengandung larva infektif cacing filaria. Nyamuk yang menularkan filariasis adalah Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres. Nyamuk tersebut tersebar luas di seluruh indonesia sesuai dengan keadaan lingkungan habitatnya (got, saluran air, sawah, rawa dan hutan).

Penyakit Filariasis
Cacing Mikrofilaria

Gambaran Klinik Penyakit Filariasis antara lain :

  • Penyakit Filariasis Tanpa Gejala
  1. Umumnya di daerah endemik
  2. Pada pemeriksaan fisik hanya ditemukan pembesaran kelenjar limfe terutama di daerah inguinal
  3. Pada pemeriksaan darah ditemukan mikrofilaria dalam jumlah besar dan eosinofilia
  • Penyakit Filariasis Dengan Peradangan
  1. Demam menggigil, sakit kepala, muntah dan lemah yang dapat berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu
  2. Organ yang terkena terutama saluran limfe tungkai dan alat kelamin
  3. Pada laki-laki umumnya terdapat funikulitis disertai penebalan dan rasa nyeri, epidimitis, orkitis dan pembengkakan skrotum
  4. Serangan akut dapat berlangsung satu bulan atau lebih
  5. Bila keadaanya berat dapat menyebabkan abses ginjal, pembengkakan epididimis, jaringan retroperitoneal, kelenjar inguinal dan otot ileopsoas
  • Penyakit Filariasis Dengan Penyumbatan
  1. Pada stadium menahun terjadi jaringan granulasi yang proliferatif serta pelebaran saluran limfe yang luas lalu timbul elefantiasis
  2. Penyumbatan duktus torasikus atau saluran limfe perut bagian tengah mempengaruhi skrotum dan penis pada laki-laki dan bagian luar alat kelamin pada perempuan
  3. Infeksi kelenjar inguinal dapat mempengaruhi tungkai dan bagian luar alat kelamin
  4. Gambaran yang sering nampak ialah hidrokel dan limfangitis alat kelamin
  5. Limfangitis dan elefantiasis adalah diperberat oleh infeksi sekunder streotococcus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar